.HUB; INE 08815659891,Email:syahnaz8966@yahoo.comPART 2
Model dan pilihan warna tas di ketiga sentra ini selalu mengikuti tren tas branded sehingga sesuai dengan selera masyarakat masa kini. Sekilas tas-tas di sentra-sentra Bogor ini tampak mahal dan penampilannya mirip tas-tas branded yang sedang tren, namun harganya relatif terjangkau.
Para perajin di sentra-sentra tas Bogor, rata-rata mampu memproduksi tas sebanyak 1.000 – 1.200 lusin per bulan. Sebut saja Syaripudin, pemilik Jack Tas di Daerah Tegalwaru Bogor Jawa Barat. Ia mulai memproduksi tas sejak lima tahun lalu dengan modal awal kurang lebih Rp. 100 ribu yang dipakai untuk membuat sample tas sebanyak dua pieces. Sebagian besar tas yang diproduksinya adalah tas wanita, karena permintaannya paling besar. “Alhamdulillah, dari uang Rp. 100 ribu, usaha kami bisa bertahan hingga saat ini dan mampu memproduksi hingga 1.200 lusin untuk langganan saya yang ada di Mangga Dua,” ungkap Syaripudin.
Bahan baku. Produk-produk tas wanita di ketiga sentra Bogor ini menggunakan bahan-bahan, mulai dari imitasi kulit hingga kulit asli. Untuk bahan imitasi antara lain jenis Jeruk, Buaya, Coco Lee, Tisu, semi kulit, Mikrofiber, Jagat, dan Celin. Para pengrajin kebanyakan membeli bahan baku di Pasar Tanah Abang dan Mangga Dua, Jakarta. Perajin dengan skala produksi yang cukup besar seperti SKI Tajur dan Malica Collection Bojongrangkas biasa mendapatkan bahan baku dari supplier bahan baku tas dari Jakarta.
Produk. Tas produksi sentra Bojongrangkas dan Tegalwaru adalah tas dengan model terbaru yang mengikuti tren. Hanya dengan mengandalkan gambar tas yang ingin ditiru, para perajin mampu mengerjakannya mirip dengan tas asli. Sebelum memasarkantas model baru, mereka biasa mengadakan tes pasar. Apabila habis terjual dalam waktu singkat, pemilik akan memproduksi tas dengan model serupa. Namun, satu model tas tak diproduksi massal sehingga pembeli tak perlu khawatir tas miliknya banyak yang menyamai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar