Jumat, 05 Maret 2010

Bisnis Jilbab Menguntungkan

.Hub: INE 08815659891,Email:syahnaz8966@yahoo.com

Jilbab sebagai bagian dari fashion memiliki potensi pasar yang begitu besar. Tak heran jika saat ini pelaku bisnis jilbab berlomba-lomba mengeluarkan kreasi baru model jilbab nan cantik untuk merebut hati konsumen. Aneka ragam jilbab dari mulai modelnya, bahan, motif, aplikasi, hingga warna dan coraknya berpeluang sebagai bisnis yang prospeknya cerah baik di kota besar maupun di daerah. Begitu pula pelengkapnya berupa ciput dalaman, manset, dan apa tren jilbab yang saat ini sedang digemari.
Jilbab Bagian dari produk fashion,
Di pusat grosir Tanah Abang Jakarta Pusat, pelaku usaha bisnis jilbab menjual aneka raqgam jilbab yang laris manis, apalagi pengunjung yang datang tak hanya dari luar Jakarta bahkan sampai luar negeri.

Permodalan
Modal awal RP. 500.000,- sudah bisa dipakai sebagai modal kerja untuk membeli 30 potong jilbab dari Blok A Tanah Abang Jakarta Pusat dan bisa menjual lewat toko online atau langsung, disamping itu dapat dijual produk pelengkap jilbab berupa ciput dalaman, manset dan lainnya yang prospeknya masih sangat besar untuk digarap. Seperti yang dilakukan oleh Sukmasari dan Zenial Budiman Salam yang merintis bisnis pembuatan ciput dalaman. Sukma dan Zen tidak membuat ciput ciput Arab sendiri namun menggunakan jasa makloon di Parung Bogor. Biaya makloon ciput Arab berupa pengerjaan jahit Rp. 2.500,- per potong. Dan rata-rata anggaran untuk makloon ciput sebesar Rp. 1 juta per bulan, modal untuk bahan dalam sebulan sejitar Rp. 3 juta. Sehingga total modal yang dikeluarkan hanya 4 juta saja.

Perlu Ada Pembaharuan Model
Jilbab dengan beragam model, bahan, aplikasi, motif yang bisa dikreasikan membuat para pelaku usaha ini harus pintar-pintar menggali ide untuk menciptakan model jilbab yang diminati konsumen. Karena itu tren jilbab selalu selalu berkembang, dan tiap pelaku usaha berlombalomba menghadirkan karya model jilbab yang jadi andalannya. Seperti halnya Wilda yang setiap minggu selalu membuat motif baru, dan jilbab yang terbaru diproduksinya dari desain sendiri adalah jilbab aplikasi payet jepang motif sisik bunga temple, ia juga berusaha memberikan ciri khas pada setiap produk jilbabnya, berupa bordiran dari benang kodok warna emas maupun perak di bagian tepi jilbab.

Bahan Jilbab
Selain desain yang tak kalah penting adalah bahan jilbab, seperti Fira yang memutuskan piliha hanya menggunakan bahan Katun Paris saja karena respon respon konsumen lebih bagus. Bahan jilbab tersebut dapat dibeli secara potongan dalam ukuran kodi, atau dalam bentuk gulungan dalam ukuran bal. namun Fira memilih pembelian bahan dalam bentuk sudah dipotong dan bagian pinggir bahan jilbab sudah dineci, alasaqnnya bila membeli dalam ukuran bal jatuhnya harga lebih mahal karena tidak bisa memilih warna. Hal ini berbeda kalau membeli bahan jilbab secara kodian karena bahan jilbab tersebut sudah dalam bentuk potongan.

Pemasaran
Untuk mempromosikan bisnis jilbab, dapat menempuh cara murah dengan membuka toko online dan system keagenanuntuk bisa menjaring pedagang dan konsumen ritel sebanyak-banyaknya. Selain itu dengan melakukan kontrol kualitas, seperti Fira yang meminta mitra makloonnya agar sebelum pengerjaan border, bahan jilbab dicek satu per satu dan bila ada yang rusak misalnya ada benang yang tertarik jangan dikerjakan. Hal itu untuk menghindari produk reject dari konsumen yang tentu saja akan mengurangi kepuasan konsumen, produk reject juga merugikan produsen karena ongkos kirim produk jilbab penggati reject akan ditanggung produsen.

Untung Besar
Dari beberapa pelaku usaha jilbab, keuntungan paling besar bisa diperoleh bila produsen bisa terus menghadirkan jilbab model baru yang diminati konsumen, seperti Erina pemilik jilbab Cantik yang sering mengeluarkan model-model baru yang akhirnya jadi trendsetter, sepeti jilbab seragam ibu dan anak, serta ukuran big size (XL). Biasanya untuk satu jilbab Erina rata-rata mengambil keuntungan 50%, sebagai contoh jilbab tipe Jasmine Blossom seharga Rp. 45.000,- dengan biaya produksi Rp. 20.000,- nah apakah Anda ingin mengikuti jejak produsen jilbab yang pasarnya tidak pernah mati ini? Siapa tahu Anda akan bisa memulai usaha baik sebagai pedagang atau sebagai produsen.

(Selected Reading: Peluang Usaha, Edisi 13, Utama 03-16 Maret 2010, halaman 5-8)

Sabtu, 09 Januari 2010

Kebaya Santai, Kebaya Resmi, Hingga Kebaya Pesta




Kebaya identik dengan wanita Indonesia yang cantik dan anggun. Model kebaya pun pada umumnya klasik dengan panjang sampai mata kaki, namun seiring perkembangan zaman, bentuk dan model kebaya mengikuti perubahan gaya hidup wanita Indonesia yang lebih menyukai model simple namun tetap tidak menghilangkan ciri anggun. Banyak pilihan model kebaya sesuai tren yang sedang diminati, mulai dari kebaya santai hingga kebaya pesta, seperti pernikahan.

Permintaan kebaya tidak pernah surut, bahkan saat ini kebaya tidak hanya dipakaiuntuk acara resmi saja seperti acara pernikahan atau momen penting seperti pelantikan dan hari-hari besar Nasional. Kebaya juga bisa dipakai untuk acara santai dengan model simple dan sederhana serta tanpa manik-manik yang berlebihan. Aneka model kebaya ini banyak diproduksi di sentra kebaya Tasikmalaya.

Info Lebih Lanjut: http://mekarraya.blogspot.com/2010/01/kebaya-santai-kebaya-resmi-hingga.html
Hub:INE 08815659891,Email.syahnaz8966@yahoo.com